riyadhi's colours
i share the colours of my life

Menyiasati Faktor “Luck”

Sebagai manusia kita pasti pernah merasakan apa yang namanya keberuntungan atau “luck” dimana itu adalah faktor x yang tidak bisa dibaca, karena membawa keberuntungan atau kesialan dan tidak ada rumusan untuk mengetahui kehadirannya.

Ada orang yang merasa sangat beruntung, dan ada pula orang yang merasa sangat sial dalam menjalani kehidupannya, orang yang selalu beruntung tentu akan sangat bahagia, tapi akankah sama demikian untuk orang yang selalu sial ? tentu normalnya tidak. Mana ada sih yang mau sial terus.

Adakah cara untuk menyiasati agar frekuensi kesialan itu berkurang ?

Tentu ada, sebelumnya saya ilustrasikan terlebih dahulu, anda pasti tau, mungkin juga pernah memainkan permainan tebak angka dadu atau tebak gambar pada koin. Menurut anda permainan mana yang paling besar peluang ketepatan pilihannya ? pasti yang paling besar peluangnya adalah menebak gambar pada koin, karena pilihan anda adalah salah satu dari dua mata koin (1/2=50%) saya rasa salah kalo anda memilih permainan dadu, karena anda harus memilih satu sisi dari 6 sisi kubus (1/6=16,666…%)

Dalam kehidupan pun saya rasa ada pilihan, dan setiap pilihan itu memiliki persentasi yang berbeda untuk mendapatkan keberuntungan, jadi jika anda akan memilih sebuah keputusan atau langkah, pikirkanlah apa yang akan terjadi nantinya jika kita mengambilnya. Kesalahan dalam memilih adalah mendekatkan diri menuju kesialan, dan ketepatan dalam memilih adalah mendekatkan diri menuju keberuntungan.

Ilustrasi realita dan identifikasinya.

Kasusnya:

Si A ingin membuka sumber penghasilan barunya di sebuah kawasan perkampungan sunda di jawa barat, kemudian ia mendapatkan dua tawaran untuk bermitra, yang satu dari seorang pengusaha rumah makan sushi (makanan khas cina) yang ingin membuka usaha di daerah tersebut dan menawarkan perjanjian modal 75% dari si A, dan 25% dari si pengusaha. Dan yang satunya lagi tawaran dari seorang pengusaha rumah makan khas sunda dengan menawarkan perjanjian 100% modal si A dan sekian persen keuntungan untuknya. Si A pun tertarik dan memilih tawaran si pengusaha rumah makan cina. Dan pengusaha rumah makan sunda pun menawarkannya ke orang lain yang mau bermitra dengannya, dan akhirnya diterima.

Lanjut ceritanya dibangunlah sebuah rumah makan cina di daerah tersebut, tapi setelah berjalan ternyata rumah makan tersebut kurang laku, karena beberapa faktor, diataranya selera, ekonomi dan kepopuleran. Lambat laun rumah makan tersebut mengalami kerugian sedikit demi sedikit dan akhirnya bangkrut total,

Kita lihat ke yang lain, ternyata rumah makan sunda laku di daerah itu, karena faktor selera dan ekonominya sesuai dengan masyarakat di daerah tersebut.

 

 

Identifikasinya:

Tidak mudah untuk memperkenalkan warna baru ke pasaran, tapi itu bisa saja seharusnya, tapi harus bersiap-siap pula untuk mengalami kerugian. kerja,  usaha dan pilihan pun turut menentukan peluang keberhasilan dan Pilihan itu harus ditentukan dengan perhitungan yang benar-benar matang serta melihat kondisi dan karakteristik medan yang akan dihadapi.

Sekilas yang perlu disadari.

“ apabila kita hanya masuk dan tidak mengamati dengan benar-benar apa yang ada didalamnya maka kita tidak akan tau bagaimana itu apabila telah keluar, apakah itu menguntungkan atau malah merugikan”

“Kehidupan tak hanya ibarat permainan koin dan dadu saja, mungkin awalnya kita hanya memilih mata koin, salah atau benar tebakannya kita mungkin langsung dihadapkan dengan memilih angka dadu, tentu itu bakal lebih sulit, dan bisa lebih sulit apabila kita dihadapkan dengan harus memilih satu kartu dari 52 gambar bridge, artinya pilihan itu akan selalu ada lagi walaupun telah memilih”

“semua jalan itu ada yang terburuk dan ada yang terbaik, tapi semuanya bisa berubah jadi terbaik, atau terburuk. Jadi berdo’a lah sebelum berikhtiar karena sungguh Allah itu maha menentukan”

Kata-kata di atas memang hanya sebagai penunjang usaha saja agar anda tidak terlalu berbangga dengan keberuntungan, dan juga tidak terlalu kecewa dengan kesialan, tapi semua itu harus kita siasati dengan memilih yang terbaik dan sebaik-baiknya. dan ingat kembali bahwasanya kita adalah manusia yang terikat oleh takdir dari Allah SWT. Tapi dengan segala kasihnya “Allah memberikan manusia dengan takdir, do’a dan ikhtiar”

 

Alhamdulillah.

No Responses to “Menyiasati Faktor “Luck””

Leave a comment